Asal-Usul GSM

|

Kenapa GSM?

Kecuali Zus Jeanne dan Jeng Ameth yang membangun karir di industri telekomunikasi dan teknologi seluler, maka GSM yang satu ini sama sekali nggak ada hubungan apapun dengan bisnis komunikasi nir-kabel itu, baik sedikit, apalagi sampe banyak!

GSM ini adalah GSM yang independen, stands alone, mandiri, dan boleh dibilang sudah setengah tua. Sedangkan singkatan GSM itu sendiri bisa berarti macem-macem, seperti misalnya Garang Seperti Macan, atau kalo emang perlu; Gendeng Sampe Mati! Atau entah apa lagi, terserah interpretasi masing-masing orang yang mau bersusah-payah mikirinnya saja.

Terlepas dari apapun itu, GSM sesungguhnya hanyalah sebuah icon yang dipilih oleh sekumpulan orang yang masing-masingnya merasa memiliki kedekatan luar biasa antara satu sama lain, dan kemudian menjadikannya sebagai media untuk tetap saling berinteraksi meskipun masing-masing sudah berada di tempat yang berbeda. Dan karena kedekatan itu tumbuhnya di Satriavi, maka nama lembaga inipun menjadi monumental bagi GSM.

Asal-Usul GSM
Bermula dari hampir 10 tahun lalu, saat itu Mr. Sigit Murdock minta tolong mPok Epih untuk kontak-kontak temen lama, baik yang masih aktip maupun yang sudah non-aktip di STT supaya bisa kumpul-kumpul, ngobrol berlama-lama, cekakakan dlsb, sambil jajan bakso sekenyangnya.

Oleh mPok Epih, Non Ria, dan Jeng Ameth yang memang sudah dari sononya nggak pernah putus kontak sampe sekarang, gagasan untuk ngerumpi itu kemudian digarap jadi undangan (kepada yang nama-nama dan alamatnya masih mereka simpan) buat bikin reuni-reunian (kalo nggak salah) waktu itu tempatnya di Pasar Festival, Kuningan, Jakarta.

Hampir semua yang diundang hadir, dan saking senengnya bisa kumpul begitu, bang Nonki yang waktu itu mungkin lagi rungsing mikirin mantan pacar di Aceh membuat yang hadir jadi setuju saja ketika grombolan STT yang sedang hingar-bingar begitu, didaulat sebagai Gerakan Satriapi Merdeka. (Note: tulisan satriapi milik GSM pake huruf “P” bukan “V” beda sama miliknya AWS). Alasannya, hari itu terasa betul bagi semua yang hadir bahwa dengan mengesampingkan batasan-batasan formal yang tadinya pernah ada di antara mereka, maka kemudian setiap orang bisa merasa lebih nyaman untuk saling berinteraksi dengan bebas, lugas, dan merdeka. Kegembiraan hari itu betul-betul membekas, dan karena itu, kata bang Nonki; keakraban model STT ini musti dijaga dan dipelihara baik-baik, kalo bisa sampe mati!

Karena itu pulalah, maka pada hari itu lahir GSM sebagai salahsatu bentuk manifestasi kesepakatan moral dari sekumpulan orang tadi, yang nggak perlu pake AD/ART apalagi pake susunan pengurus segala. Sebab, nyatanya sampe sekarang tokh, tetap diurus baik-baik oleh mPok Epih, Non Ria dan Jeng Ameth? Makanya, kita bisa kualat kalo nggak setuju beliau bertiga ini disebut sebagai First Ladies GSM.

Reuni
Sampe detik ini, reuni adalah kata yang paling menggoda di telinga setiap angota GSM. Dan sementara ini, semua sedang menunggu gong reuni dari para First Ladies. Jaman resesi dulu, 3 first ladies ini pernah berusaha bikin reuni seri-II di La Marche, Jakarta. Tapi nggak semua bisa hadir (ini poto yang hadir) Dan sejak itu, karena masing-masing kemudian sibuk menghadapi perjuangan mati-idupnya sendiri-sendiri, maka akhirnya satu-persatupun mulai menghilang dari peredaran, termasuk juga dari kegiatan rutin imel-imelan, sampe praktis hampir nggak ada kontak sama sekali.

Akhir November 2006 lalu, sekali lagi, Mr. Sigit Murdock yang gara-gara nyesel banget nggak denger kabar wafatnya Alm. kang Bona, minta ke mama mPus supaya dikirimi contact address semua anggota GSM. Permintaan ini kemudian diteruskan ke mPok ePih yang sempat sibuk harus ngubeg-ngubeg lagi fail lamanya (yang emang masih komplit). Lalu, kurang dari 2 hari setelah itu - dan masih nggak jelas gimana caranya - ternyata Mr. Murdock berhasil membuat pak Didi dan bang Nonki balik lagi ke sini, sekaligus memicu lagi “trigger” rutinitas imel-imelan di komunitas GSM kita ini. Untuk semua upaya itu, thank you very much, Mr. Murdock!

Dan, slamet berkumpul lagi, para gsmers!

[WM4-3FL]

0 comments: